study English is not difficult if we want to try...

believe me.. ^_^

Senin, 16 Januari 2012

metopen2


SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

16MEI
 
 
 
 
 
 
Rate This
Peneliti yang menggunakan penelitian kuantitatif akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Istrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Setiap istrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Macam-macam skala pengukuran yaitu
Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Skala guttman. Skala ini digunakan untuk mendapat jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”; positif-negatif; pernah-tidak pernah.
Semantic defferensial. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak ada pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Rating scale. Rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Istrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena ini disebut variabel penelitian. Peneliti dalam bidang pendidikan membuat sendiri instrumen termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.
Cara menyusun instrumen yaitu bertolak dari variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Indikator ini dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumrn, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen “ atau “kisi-kisi instrumen”.
 Contoh judul penelitian dan instrumen yang dikembangkan yaitu:
GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI SEKOLAH.
Instrumennya yaitu:
  1. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan
  2. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan
  3. Istrumen untuk mengukur variabel iklim kerja organisasi.
Valid merupakan istrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.  Istrumen yang mempunyai validitas internal bila kriteria yang ada dalam instrumen telah mencerminkan apa yang diukur. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Istrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk test yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Pengujian validitas digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Jadi instrumen yang reliabel dan valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown.
Macam instrumen yaitu instrumen yang berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen nontest untuk mengukur sikap.
PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
1. Pengujian validitas instrumen
a. Pengujian validitas konstrak. Pengujian ini dapat digunakan pendapat dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai lalu diteruskan uji coba instrumen.
b. Pengujian validitas isi untuk membandingkan isi instrumen  dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
c. Pengujian validitas eksternal
Penelitian mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti.
2. Pengujian reliabilitas instrumen
Pengujian ini dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara kesternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar