study English is not difficult if we want to try...

believe me.. ^_^

Senin, 16 Januari 2012


MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

20MEI
 
 
 
 
 
 
Rate This
Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian
Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada stu variabel atau lebih.
Komparatif
Rumusan komparatif adalah membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/timbal balik.
            Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
            Macam-macam variabel yaitu
  1. variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya.
  2. variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel independen
  3. variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi variabel independen dan dependen
  4. variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
  5. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Bentuk-bentuk paradigma penelitian yaitu
  1. Paradigma sederhana terdiri atas satu variabel independen dan dependen
  2. Paradigma sederhana berurutan terdiri dari lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana
  3. Paradigma ganda dengan dua variabel independen yang terdiri dari dua variabel independen dan satu dependen.
  4. Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
  5. Paradigma ganda dengan dua variabel dependen
  6. Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
  7. Paradigma jalur
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah, yaitu dengan bantuan menyusun ke dalam pohon masalah.

ANALISIS DATA

20MEI
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah
  1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden
  2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden
  3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti
  4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan maslah
  5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif yaitu penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.
Statistik inferensial adalah teknik statistik untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
Signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan keslahan tertentu
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Pengujian parameter melalui statistik dinamakan uji hipotesis statistik. Statistik ini banyak digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio. Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik ini digunakan untuk menganalisis data nominal, dan ordinal.
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan maslah penelitian. Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis alternatif (Ha) adalah perbedaan antara parameter dan statistik. Cara menaksir yaitu a point estimate (titik taksiran) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel. Interval estimate (taksiran interval) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.
Menaksir parameter populasi yang menggunakan nilai tunggal akan mempunyai resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan interval estimate.
Dua kesalahan dalam menguji hipotesis yaitu
  1. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol yang benar. Tingkat kesalahan dinyatakan dengan α.
  2. Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah. Tingkat kesalahan dinyatakan dengan β.
Macam pengujian hipotesis yaitu
  1. Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya berbunyi tidak sama.
  2. Pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol berbunyi lebih kecil atau sama dengan dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih besar.
  3. Pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol berbunyi lebih besar atau sama dengan dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih kecil.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

16MEI
 
 
 
 
 
 
Rate This
Data hasil penelitian dipengaruhi oleh kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara.
Pengumpulan data berdasarkan tekniknya yaitu
Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara
Wawancara terstruktur
Jenis ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
Wawancara tidak terstruktur
Jenis ini merupakan wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara ini digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden.
1. Angket (kuesioner)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Beberapa prinsip penulisan angket yaitu
  1. Isi dan tujuan pertanyaan
  2. Bahasa yang digunakan
  3. Tipe dan bentuk pertanyaan
  4. Pertanyaan tidak mendua
  5. Tidak menanyakan yang sudah lupa
  6. Pertanyaan tidak menggiring
  7. Panjang pertanyaan
  8. Urutan pertanyaan
  9. Prinsip pengukuran
  10. Penampilan fisik angket
  11. Observasi
Observasi sebagi teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Observasi dapat dibedakan yaitu
2. Observasi berperanserta
Data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
3. Observasi non partisipan
Peneliti tidak terlibat langsung, hanya sebagai pengamat independen. Tidak mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Observasi ini dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.

metopen2


SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

16MEI
 
 
 
 
 
 
Rate This
Peneliti yang menggunakan penelitian kuantitatif akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Istrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Setiap istrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Macam-macam skala pengukuran yaitu
Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Skala guttman. Skala ini digunakan untuk mendapat jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”; positif-negatif; pernah-tidak pernah.
Semantic defferensial. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak ada pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Rating scale. Rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Istrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena ini disebut variabel penelitian. Peneliti dalam bidang pendidikan membuat sendiri instrumen termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.
Cara menyusun instrumen yaitu bertolak dari variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Indikator ini dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumrn, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen “ atau “kisi-kisi instrumen”.
 Contoh judul penelitian dan instrumen yang dikembangkan yaitu:
GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI SEKOLAH.
Instrumennya yaitu:
  1. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan
  2. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan
  3. Istrumen untuk mengukur variabel iklim kerja organisasi.
Valid merupakan istrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.  Istrumen yang mempunyai validitas internal bila kriteria yang ada dalam instrumen telah mencerminkan apa yang diukur. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Istrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk test yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Pengujian validitas digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Jadi instrumen yang reliabel dan valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown.
Macam instrumen yaitu instrumen yang berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen nontest untuk mengukur sikap.
PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
1. Pengujian validitas instrumen
a. Pengujian validitas konstrak. Pengujian ini dapat digunakan pendapat dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai lalu diteruskan uji coba instrumen.
b. Pengujian validitas isi untuk membandingkan isi instrumen  dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
c. Pengujian validitas eksternal
Penelitian mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti.
2. Pengujian reliabilitas instrumen
Pengujian ini dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara kesternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.